Sabtu, September 12

Intermezo .::09:44::.

Saya terlalu lelah pagi ini. Berpikir tentang hal yang seharusnya tak terlalu dipikirkan, dilupakan saja lebih baik. Menembus dimensi masa silam yang bukan milik saya. Merasa kesal sendiri saat harus membandingkan diri dengan orang-orang berinisial ini dan itu.
Ah, telpon ini mengganggu lamun saya. Maaf, pagi ini saya sedang dibawah normal. Dalam mood yang bisa-bisa membuat anda kesal.
Tidak ada yang membuat saya merasa dibandingkan. Saya saja yang membanding-bandingkannya sendiri. Yang itu berarti saya merasa kesal pada diri saya yang punya banyak kekurangan. Kadang hal tersebut membuat saya ingin menarik diri. Tak ingin lagi menatap matahari, hanya mengintipnya melalui celah jendela yang separuh terbuka.
Namun saya sayang pada matahari, saya singkap tirai ini, saya sapa dia kembali. Seperti biasa.
Hari-hari yang saya lalui bersama sinarnya. Yaa, kadang klik kadang krik. Berbalik-balik. Mencita-citakan hal yang sama dan suka bermimpi, kemudian mewujudkannya.
Saya kembali mengingat saat pertama bertemu dengan matahari. Ruang hampa itu belum sepenuhnya dia kuasai. Jadi memang bukan love at first sight kan? Apa-apaan ini jadi ngmongin cinta? Woh!
Tak ada yang patut dibandingkan, dibenci dan disesali.
Saya ingin terus bermimpi dan meretasnya.
Saya ingin terus ber-klik dan krik.
Saya ingin ruang hampa yang semakin dipompa ini mencapai batas "FULL", bukan berarti setelah FULL terus udah!
Tapi dengan FULL maka akan menciptakan FULL-FULL yang berikutnya.

Intermezo.::09:44::.

Tidak ada komentar: