Senin, Oktober 29

Kealpaan

Mungkin saat ini kau sedang menyusuri keriaanmu disana. Mungkin tidurmu kini telah nyenyak. Mungkin kau lupa, ada satu sore yang telah kau lewatkan. Hari itu tak akan kembali lagi. Kau tak bisa mengulangi. Kau tak bisa memohon Tuhan untuk ego yang kau bikin sendiri. Aku selalu kagum pada detik yang tak pernah lelah berdenting. Bagiku, teramat berharga bunyinya, bahkan arti di dalamnya. Atas nama alam dan segala isinya, kau menyiakan sore itu dan merugilah masamu. Anggap saja saat menulis ini aku marah pada alpamu. Aku menunggu hingga terbenam surya di pelupuk mata. Berkali-kali kutengok tak ada tanda. Kau ingkar, lagi, pada janji yang kau buat sendiri.