Selasa, Oktober 22

Derap

Kita kadang mempermainkan dan dipermainkan. Kadang melangkah dan dilangkahi. Kadang menarik dan mengulur, dan ditarik juga diulur. Kadang memberi namun tak kunjung mendapatkan pemberian. Semoga kita tidak cepat tua hanya karena memikirkan balasan yang setimpal. Derap permainan dan derap langkah. Semua hanya skenario sang Pencipta.
Saat kau diulur, menjauhlah, namun ketika ia kembali menarik, jangan mudah untuk terbawa. Siapa tahu, itu hanya pelampiasan sepi yang akhir-akhir ini kalian jalani. Kalau kau mau diterima kembali, aku memang masih berdiri di sini, namun kini semua tak sama lagi. Seperti putik yang lalai dengan si benang sari.
Jangan mudah tunduk, beranilah menantang karena hidup ini sudah keras, maka berlakulah senada.

Tidak ada komentar: