Rabu, Oktober 12

Dear, kamu.

Ini tentang sesuatu yang esok akan kukenang. Sengaja kutinggalkan jejak disini agar esok, masih atau tidaknya ikatan kami akan tetap terjejak, esok yang akan menjawab apakah kita sebuah rangkaian bunga yang indah atau sepasang sepi yang menopang sakitnya sendiri.

Kau memang satu-satunya yang paling bisa membuatku sembunyikan duka dibalik tawa. Membuatku pura-pura lupa bahwa aku masih punya hal tak menyenangkan yang sebelum kubawa tidur pasti kuingat.Sejatinya aku hanya ingin lupa, dan adilkah kalau kuminta aku ingin senang selamanya?

Ratusan ketuk hujan kurindukan, ia hanya menjelma menjadi mendung yang menyerupai bisu, tak menjawab kedatanganmu.

Aku sampai tak mengerti dengan rasaku sendiri, tiap aksara yang mengalir hanya akan memohonmu untuk mengerti, tapi lagi-lagi terwakili diam. Carut marut hati.

Tidak ada komentar: