Rabu, Agustus 6

Aufklarung

Saat kedua lengan kanan dan kiri kita bersentuhan, mereka menciptakan kisahnya sendiri. Degup nadi yang mengalun dan derasnya aliran darah. Tegang. Salah tingkah.

Saat aku peluk kau dari belakang, ingin rasanya menahanmu lama di sini, memintamu untuk sekedar menggenggam tangan hingga mata ini tak kuasa menahan kantuknya.

Saat kau bicara kita lihat saja nanti, bergulir saja seperti embun melesat dari daun, tenang seperti air yang bebas berenang, pasrah menjalani dengan berserah. Aku ingin menjauh. Pergi sejauh-jauhnya. Berlari. Aku tak ingin lagi punya harap.

Aku ingin seluruhnya menjadi jelas. Aku hanya ingin kau ucap janji yang membuat terang segala buram.

Cause it's not easy to meet each other in such a big world...

Tidak ada komentar: