Sabtu, Maret 26

Lelaki Tangguh

Aku teringat kembali pada cerita Ibu, perjuangan mereka menyelamatkanku dari kesesakan di bus ketika lebaran pertama pasca aku dilahirkan. Lelaki ini terengah-engah turun dari bus untuk mengambilku keluar, menghindari hawa penat masuk dan memberi oksigen pada ruang masuknya. Bus butut ini konon selalu membawa mereka saat menuju rumah eyang di Klaten, hanya yang berbeda, kini mereka punya tanggung jawab lebih, membawaku sampai ke Eyang.

Bagaimana bila aku bisa menyaksikan langsung adegan itu ya? Pasti yang aku lihat adalah keringat yang mengucur dari dalam pori-pori lelaki ini. Wajah paniknya dan teriakan permisinya ditengah desakan orang-orang yang tidak rela tempatnya diambil.

Malam ini, lelaki ini begitu berbeda. "Kamu sedang apa?"

"Tugas, gak banyak sih.. butuh konsentrasi aja, sebentar lagi UTS.."

"Ambillah beberapa lembar, bersenang-senang sebentar.."

"......."

Isak tangis pecah, terdengar dari kedua penjuru. Dia lelaki tertangguhku, namun malam ini ia lelaki yang tampaknya akan sulit diterima bila meneteskan airmata. Aku simpulkan, ia memahamiku, setelah 20 tahun rasanya kaku, akhirnya aku tahu si tangguh ini bisa juga cengeng.

"Jangan lupa beli parfum mobil bendera Amerika yaa.."


Baginda raja yang tangguh pun tahu kapan saatnya ia sumbang sedikit perasaan untuk putrinya :)

Tidak ada komentar: