Kau memang yang kelima, tapi yang pertama.
Yang pertama kali membuatku sadar, betapa ikatan tak selamanya harus kencang, bahwa terbang masih menjadi pilihan yang bebas.
Kau yang pertama dan satu-satunya.
Helaan nafasmu menjadi wangi segar pagiku. Mungkin nanti, beberapa waktu lagi jika harapan terwujud nyata aku akan merasakannya setiap hari. Kau tak perlu gosok gigi tiap pagi :)
Kau yang satu-satunya dan kuharap selamanya.
Kalau kita besar nanti, 20 tahun dari kini, aku pasti lupa tanggal lahirmu, tapi kau pasti tahu bahwa aku selalu menyayangimu.
Kau yang kuharap selamanya dan tak sebentar saja.
Kalau pekat malam nanti datang, bacakan dongeng tidur untukku. Aku rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar