Kau Tak Datang
Gelontor hujan maha-dahsyat malam ini tak menghalangiku untuk bertemu.
Sambaran petir tidak menggentarkan niatan agar bisa sebentar saja memelukmu dibalik hujan.
Ketahanan mata ini tak dapat menandingi lampu taman yang kuat hingga dua tahunan. Sesungguhnya, orang lain pasti akan lebih memilih untuk berbaring di ranjang. Bukan berperang dengan hujan juga ketidakpastian.
Berbekal optimisme, tusukan rindu dan keinginan kuat untuk melihat wajahmu aku berpacu.
Dingin sekali. Dua jam disini.
Tengokan ini tidak berbuah apa-apa hingga menit ketiga-puluh selanjutnya.
Pesta telah usai. Kumasih disini. Berkawan angin malam. Kau tak datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar