Terawangan mataku menangkap sosokmu lagi. Pikiran ini tidak henti terhiaskan wujudmu yang sempurna. Seketika senyum hinggap dan enggan lagi pergi. Aku sempat sebal tadi, tatkala kau ternyata tidak turun mengantar hingga batas toleran, tapi, ah siapa yang tahan.
Mungkin aku membuat semua wanita di dunia ini gemas. Ingin meremasku sampai berubah jadi abu. Mereka ingin merebutmu dari salah satu kebahagiaanku. Hihi. Aku geli sendiri. Masih kuingat tawa yang secara tak sadar lepas kendali ketika kau bercerita perihal banyaknya wanita disekelilingmu. Dan dari situlah timbul pertanyaan yang sewajarnya aku pikirkan, mengapa akhirnya kau menambatkannya padaku? Hmm, aku lihat wanita lainnya begitu berbeda denganku. Eh, aku tidak suka dibanding-bandingkan memang, tapi aku sangat menyukai bila aku yang membandingkan diriku sendiri dengan mereka. Hahahaha!
Aku tak mau berkelit. Ya, hingga kini aku cinta mati padamu! Hahahaha. Sudah, lama-lama aku bisa gila, gila karena mencoba belajar berkelit dengan sempurna setelah aku menuliskan semua ini. Selamat menikmati.
Aku terbang dan awan masih saja mengukir namamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar