Kapan Kita Mengayun Sampan Lagi?
Satu waktu di padatnya jalan menuju ibukota, akhirnya aku memutuskan untuk termangu. Menghemat baterai ponsel yang sekarat, merasakan tubuh yang seperti mau rontok. Entahlah, mungkin dengan memandang sekeliling akan bisa membunuh waktu sehingga tempat tujuan hanya tinggal beberapa jengkal. Sialnya tidak.
Dalam pengamatan sekeliling, kembali aku teringat kamu. Kita. Yang entah mengapa aku merasa banyak sekali perbedaan, namun perjuangan untuk sampai dengan saat sekarang ini tidak mudah. Semuanya hanya mengalir memang, tapi seringkali aku berhadapan dengan pikiranku sendiri.
Mind you can't understand 'cause you'll play against you.
Hanya ada di pikiran dan batin tapi tak pernah tersampaikan. Aku paling benci dengan hobi memendamku ini, tetapi terkadang aku senang karena aku hanya akan mengikuti alurnya saja tanpa merasa khawatir dengan konsekuensi dari hal terpendam yang akhirnya terkuak. Namun, seringkali aku ingin sekali menyampaikannya padamu.
Bukankah kita selalu saja berencana, apapun, tanpa tahu kapan hal tersebut akan terjadi. Yang aku tahu selama ini pasti akan kulalui fase yang membahagiakan itu, namun aku masih begitu khawatir dengan yang kita rangkai sekarang. Doing nothing, just waiting. For everything.
Sampan sudah lama berhenti hanya di tempat ini. Tidak maju, tidak juga lantas mau mundur.
Kapan akan kita ayun lagi, you might wonder?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar