Sabtu, Juli 31
Hello, boy!
Saya suka sekali hari dimana foto ini diambil :)
Selamat datang di kota sepi ini, mungkin membosankan tapi aku tetap berharap semoga kau senang :D
Jumat, Juli 23
Selamat Ulang Tahun, Amy Julia Alela Rachmah :)
Link tumblr milik seorang sahabat membuat saya terbujur gemetar di atas kasur.
Membuat saya menerbangkan kembali pikiran (sekali lagi) ke memorabilia saat gadis kecil melalui masa kecilnya.
Saya suka sekali. Ketika pertama kali ada tetangga yang berpindah rumah dekat sini. Lebih suka lagi ketika yang muncul dari balik mobil penuh barang itu adalah gadis kecil yang saya kira sepantaran. Itulah kamu, Mbak Ey.
Ingat, saat kamu tercebur ke dalam kolam? Terpleset saat kita bermain disamping masjid. Astaga, saya tertawa sumbang saat itu. Ingin rasanya tawa ini lepas, tapi tak tega.
Ingat saat saya terkencing di celana waktu TK? Oh, Tuhan! Saya malu sekali! *ceritanya buka aib*
Banyak sekali yah, tidak bisa diceritakan karena kisah itu akan abadi selamanya di alam pikiran :)
Intinya sih, ehm, sebenarnya saya menyayangimu! Bahkan saya tak menyangka, nama mr. Right kita sama-sama berinisial R...what the? hmm...
Udah yah, lama-lama bisa gila ini. Insyaallah saya mau minta form duta wisata, semoga bisa, doakeun :)
Dan, hari ini adalah hari bahagiamu, mungkin aku bukan orang pertama yang mengucapkan selamat padamu, namun mungkin bisa saja aku yang paling ikhlas mendoakanmu agar kau sehat dan bahagia selalu, teruslah gapai cita dan cintamu..
Love yaa,
Ermaya :)
Membuat saya menerbangkan kembali pikiran (sekali lagi) ke memorabilia saat gadis kecil melalui masa kecilnya.
Saya suka sekali. Ketika pertama kali ada tetangga yang berpindah rumah dekat sini. Lebih suka lagi ketika yang muncul dari balik mobil penuh barang itu adalah gadis kecil yang saya kira sepantaran. Itulah kamu, Mbak Ey.
Ingat, saat kamu tercebur ke dalam kolam? Terpleset saat kita bermain disamping masjid. Astaga, saya tertawa sumbang saat itu. Ingin rasanya tawa ini lepas, tapi tak tega.
Ingat saat saya terkencing di celana waktu TK? Oh, Tuhan! Saya malu sekali! *ceritanya buka aib*
Banyak sekali yah, tidak bisa diceritakan karena kisah itu akan abadi selamanya di alam pikiran :)
Intinya sih, ehm, sebenarnya saya menyayangimu! Bahkan saya tak menyangka, nama mr. Right kita sama-sama berinisial R...what the? hmm...
Udah yah, lama-lama bisa gila ini. Insyaallah saya mau minta form duta wisata, semoga bisa, doakeun :)
Dan, hari ini adalah hari bahagiamu, mungkin aku bukan orang pertama yang mengucapkan selamat padamu, namun mungkin bisa saja aku yang paling ikhlas mendoakanmu agar kau sehat dan bahagia selalu, teruslah gapai cita dan cintamu..
Love yaa,
Ermaya :)
Selasa, Juli 20
Gadis Kecil yang Cantik
Malam ini, seperti semilir angin di luaran yang menemani gemericik air kolam, ada yang berkisah di dalam.
Seorang gadis dengan kisah klasik nan indah, memiliki masa kecil yang sumringah.
Senang melihatnya tersenyum bangga, dengan gaun putih melekat di tubuhnya, ia berputar mengelilingi taman beraroma pandan.
Ia memungkiri seseorang yang berkata selalu membenci masa lalu, padahal masa lalunya begitu menyenangkan (bukankah masa kecil merupakan bagian dari masa lalu?), persis ketika ayah membelikan sebuah buku dan pensil untuknya berlatih bersamaan.
Ia lincah, menggemaskan ketika mengenakan topi kepang. Ia mengidamkan geraian rambut panjang menawan, bayangannya seperti gadis-gadis yang terpampang di iklan. Ia suka menjadi cantik, sama seperti saat ia merayakan ulang tahunnya yang ke-enam di ruang tamu perumahan, ia mengenakan baju terbaiknya, blus merah muda dengan balutan renda, aih, cantiknya!
Kata ibu ia selalu cantik, meski tak menggunakan baju terbaik. Kata ibu ia akan tetap terlihat cantik kalau saja ia mau mematuhi apa yang di ejawantahkan, ia selalu cantik bila hatinya baik.
Sekarang gadis kecil di foto itu tengah tersenyum, menatap tubuhnya yang mungil dengan baju amat kecil. Ia rindu rumah dan seisinya, kini dia mulai menitikkan air mata. Kini ia mengerti, betapa hati yang baik akan selalu terlihat cantik. Dan tentunya tak perlu mengenakan pakaian terbaik :)
Sabtu, Juli 10
Masih Membenci Masa Lalu
Ketika kecil, aku di kenal sebagai anak pemalu...
Beranjak besar, aku belajar dari kehidupan nyata
dan realitas semu...
Mengerti cinta, aku putuskan untuk membenci masa lalu...
Milikku, maupun milikmu...
Beranjak besar, aku belajar dari kehidupan nyata
dan realitas semu...
Mengerti cinta, aku putuskan untuk membenci masa lalu...
Milikku, maupun milikmu...
Yang Tak Tersampaikan!
Kali ini hari-hari mulai berangsur normal
Tidur bisa aku tentukan,
tak seperti dikejar setan...
Namun sayang,
sepertinya hari-hari sekarang beranjak memusuhi tuannya...
Semakin ditelusuri, semakin menyakitkan...
Kian dijemput, hati ini tak tahan...
Tapi tidak ada satupun kata beraroma kejujuran,
khususnya tentang seseorang yang pernah mengusik pikiran
dan batinmu...
Jujur, aku hanya ingin tutup mata, telinga dan hati tentang segala sesuatu
yang pernah kau ciptakan di masa lalu...
Entah itu kesalahan atau kebahagiaan yang sempat mengisi...
Ataupun itu tentang sebuah rasa yang perlahan menggerogoti namun tak teramini...
Dan akhirnya kini aku berburuk sangka, semua tentang dia, ingin aku hapus dengan tinta keabuan...
Semua tentangnya yang, memang aku lihat begitu sempurna,
aku rasa kini mulai mengganggu...
Sekarang aku tahu ada banyak hal yang aku mulai dengan sebuah kesalahan...
Terlalu cepat memutuskan untuk dipinang oleh hatimu,
terlalu cepat menganggukkan kepala untuk berkata 'ya'
dan mata ini terlalu manja untuk mengeluarkan bulir suci yang tak pantas mengalir...
Semua aku tutupi dengan bayangan kebahagian bak sutradara mengharapkan happy ending di filmnya...
SEMUA SALAH!
Dia bahkan masih begitu mendominasi pikiranmu, akunmu dan hati biru keabuanmu...
Dia bahkan masih saja melayang-layang di pikiranmu yang nakal...
Dia begitu indah untuk kau lupakan! (tuduhku)
Ini barisan kalimat sakit hati YANG TAK TERSAMPAIKAN!
Tidur bisa aku tentukan,
tak seperti dikejar setan...
Namun sayang,
sepertinya hari-hari sekarang beranjak memusuhi tuannya...
Semakin ditelusuri, semakin menyakitkan...
Kian dijemput, hati ini tak tahan...
Tapi tidak ada satupun kata beraroma kejujuran,
khususnya tentang seseorang yang pernah mengusik pikiran
dan batinmu...
Jujur, aku hanya ingin tutup mata, telinga dan hati tentang segala sesuatu
yang pernah kau ciptakan di masa lalu...
Entah itu kesalahan atau kebahagiaan yang sempat mengisi...
Ataupun itu tentang sebuah rasa yang perlahan menggerogoti namun tak teramini...
Dan akhirnya kini aku berburuk sangka, semua tentang dia, ingin aku hapus dengan tinta keabuan...
Semua tentangnya yang, memang aku lihat begitu sempurna,
aku rasa kini mulai mengganggu...
Sekarang aku tahu ada banyak hal yang aku mulai dengan sebuah kesalahan...
Terlalu cepat memutuskan untuk dipinang oleh hatimu,
terlalu cepat menganggukkan kepala untuk berkata 'ya'
dan mata ini terlalu manja untuk mengeluarkan bulir suci yang tak pantas mengalir...
Semua aku tutupi dengan bayangan kebahagian bak sutradara mengharapkan happy ending di filmnya...
SEMUA SALAH!
Dia bahkan masih begitu mendominasi pikiranmu, akunmu dan hati biru keabuanmu...
Dia bahkan masih saja melayang-layang di pikiranmu yang nakal...
Dia begitu indah untuk kau lupakan! (tuduhku)
Ini barisan kalimat sakit hati YANG TAK TERSAMPAIKAN!
Sudah Sejauh Itu
Tahukah kau, sudah banyak jejak tentangnya yang kau tinggalkan...
Kau kira dengan keakraban yang semakin matang ini aku tak akan tahu lebih dalam tentangnya walau perlahan?
Hmm, begitu istimewa ketika seseorang berada di satu ruang dimana hanya ada namanya terpampang...
Lalu bagimu aku ini apa?
Mungkin tidak lebih dari sebuah martabak spesial, jauh dari istimewa dengan harga terpaut sepuluhribu-an...
Sudah sering aku seperti ini...
Ingin marah tapi tak jadi...
Ingin bilang tapi enggan...
Dibalik itu semua, bisa-bisanya aku sok tegar!
Aku ingin bilang kalau aku bukan orang yang bisa mengungkap semuanya berhadap-hadapan...
Aku lebih suka menunjukkannya lewat ekspresi tersirat dan raut muka mampat...
Entah mengapa aku ingin orang lain belajar memahami jerit dan aura kemarahan...
Baiklah, entah bagaimana lagi aku katakan, kali ini aku (lagi-lagi) ingin marah...
Melihat jejak hubunganmu dengan 'sobat' lama,
yang terlampau ISTIMEWA tak bisa dikira...
ternyata, SUDAH SEJAUH ITU
Kau kira dengan keakraban yang semakin matang ini aku tak akan tahu lebih dalam tentangnya walau perlahan?
Hmm, begitu istimewa ketika seseorang berada di satu ruang dimana hanya ada namanya terpampang...
Lalu bagimu aku ini apa?
Mungkin tidak lebih dari sebuah martabak spesial, jauh dari istimewa dengan harga terpaut sepuluhribu-an...
Sudah sering aku seperti ini...
Ingin marah tapi tak jadi...
Ingin bilang tapi enggan...
Dibalik itu semua, bisa-bisanya aku sok tegar!
Aku ingin bilang kalau aku bukan orang yang bisa mengungkap semuanya berhadap-hadapan...
Aku lebih suka menunjukkannya lewat ekspresi tersirat dan raut muka mampat...
Entah mengapa aku ingin orang lain belajar memahami jerit dan aura kemarahan...
Baiklah, entah bagaimana lagi aku katakan, kali ini aku (lagi-lagi) ingin marah...
Melihat jejak hubunganmu dengan 'sobat' lama,
yang terlampau ISTIMEWA tak bisa dikira...
ternyata, SUDAH SEJAUH ITU
Langganan:
Postingan (Atom)