Kehilangan. Baru saja saya kehilangan sebuah benda yang amat sangat ingin saya berikan pada seseorang. Ini sungguh terjadi di luar perkiraan. Tidak heran, tiba-tiba segalanya menjadi HITAM dan SURAM.
Seperti kehilangan separuh nyawa hidup. Memang ini tulisan yang berlebihan, kawan. Huft. Tapi saya ingin berbagi, bahwa benda mati tersebut sangat saya idamkan untuk disandingkan dengan benda hidup sesungguhnya. Sebuah karakter kartun nemo yang akan saya berikan pada nemo di aquarium Poochan.
Seseorang berkata ditengah kehilangan,"Anggota sekte yang mulia nemo dari haiti, musuh lama keluarga kerajaan laut Norwegia, karyamu (karakter nemo) dianggap suci nan sakral..."
Saya bilang padanya,"Saya sudah ikhlaskan, tapi tetap saja, sulit untuk sepenuhnya melupakan..."
"Karyamu benar-benar sakral. Makanya di Haiti sekarang gempa 7,3 SR. Karena benda mati yang suci itu adalah penyeimbang antara lautan dan daratan..."
Kenapa Haiti jadi dibawa-bawa? Memang dia paling pintar untuk menghubungkan kejadian satu dengan yang lain. Si cerdas penggembira.
Itu hiburan yang diberikan oleh orang tersebut. Dia bahkan merasa bersalah atas hilangnya karya itu, namun saya berkali-kali bilang, itu bukan salahnya, hanya bumi saja yang belum menjodohkan.
Ada yang menggelitik dari obrolan yang notabene menghibur saya ini,"Karyamu lebih bermanfaat untuk orang banyak... Santo nemo, santo nemo...Nemo yang suci..."
Baiklah, segala upaya yang saya kira tidak akan membuahkan hasil akan saya hempas. Selamat tinggal nemo dan marlin. Semoga kalian memang benar-benar bermanfaat bagi orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar